Wednesday, December 27, 2017

Kenapa Tuhan Tidak Mewajibkan Kita Mengucapkan Salam?

Kenapa Tuhan tidak mewajibkan kita mengucap salam?
Sumber gambar : 3.bp.blogspot.com

Halo sobat Siklikal, sebelum kita menjawab pertanyaan pada judul di atas mari kita mundur beberapa langkah terlebih dahulu. Sebenarnya apa makna salam? Secara etimologi atau dilihat dari asal-usul katanya, salam berasal dari kata Salima-Yuslimu, yang berarti penyelamatan. Lalu menurunkan derivat atau turunan-turunan menjadi banyak kata, termasuk Islam dan salam.

Kita sudah sama-sama tahu bahwa mendahului mengucap salam dihukumi Sunnah. Sunnah berarti, tidak mengucapkannya tidak apa-apa, tetapi kalau mengucapkan itu bernilai kebaikan dan dihadiahi pahala. Sedangkan untuk orang yang mendengar ucapan salam dihukumi wajib untuk menjawabnya. Kenapa? Yuk kita telaah!

Secara lengkap ungkapan salam adalah :

 "Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" 

Yang artinya : “semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya terlimpah kepada kamu / kalian”. Lalu dijawab :

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"

“Dan semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya juga terlimpah kepada kamu / kalian”.

Menurut Emha Ainun Nadjib, “assalamu ‘alaikum” adalah tawaran kepada pihak lain, baik yang beragama Islam maupun yang tidak beragama Islam untuk bersama-sama menciptakan satu kebersamaan sosial dengan isi, kata-kata dan perbuatan untuk saling menyelamatkan antara satu dengan yang lain. 

Maka dijawablah dengan “wa'alaikum salam”, yang berarti disambut dengan janji dari pihak lain yang sama-sama berusaha untuk saling menyelamatkan pula. Setelah janjinya oke, baru kita bikin perjanjian baru tentang ekonomi, kemasyarakatan, Negara, atau tentang apapun saja yang gunanya “warahmatullahi wabarokatuh”. Mentransformasikan rahmat Allah menjadi barokah.

Dalam hadits Nabi Muhammad SAW dari Abdullah bin Umar, ”Muslim sejati adalah orang yang menyelamatkan muslim lainnya dari lisan dan tangannya". (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40 ).

Dalam riwayat lain, ada hadits yang menyebutkan “Seorang Mukmin yang sempurna yaitu orang yang manusia merasa aman darah mereka dan harta mereka dari gangguannya”.

Baca juga : Allah Merasa Heran Kepada 9 Orang

Ketika kamu sudah mendahului mengucap salam kepada seseorang, itu berarti kamu sudah menjamin bahwa orang tersebut selamat dari ucapan-ucapanmu, selamat dari segala perbuatanmu, aman hartanya, aman martabatnya dan juga aman nyawanya.

Namun, ketika kamu sudah mengucapkan salam kepada seseorang, tetapi kamu tetap menyakitinya, barangnya kamu curi, kamu rendahkan martabatnya, atau kamu bunuh, itu berarti salam yang kamu ucapkan tidak ada gunanya.

Ini bisa dielaborasi atau dikembangkan lebih lanjut misalnya, ada seorang pejabat tinggi yang digaji besar oleh rakyat, yang dalam hidupnya mungkin sudah mengucapkan salam beribu-ribu kali, tetapi diam-diam ia menyakiti hati rakyat. Uangnya dikorupsi, martabatnya direndahkan, dan banyak lagi. Maka ia sebenarnya tidak sungguh-sungguh mengucapkan salam. Atau jangan-jangan, ia tidak paham dengan makna salam itu sendiri.

Mungkin, karena tanggung jawab yang besar itulah Tuhan tidak mewajibkan kita mengucapkan salam, tetapi wajib menjawabnya kepada orang yang mengucapkan salam kepada kita.

0 comments:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html