![]() |
Mahatma Gandhi. Sumber gambar : biography.com |
Siapa yang tidak mengenal Mohandas Karamchad Gandhi,
atau lebih dikenal dengan sebutan Mahatma Gandhi? Ia adalah seseorang yang
paling penting dalam Gerakan kemerdekaan India.
Ia terlahir sebagai seorang anak pejabat India. Gandhi
adalah seorang siswa yang biasa-biasa saja. Namun, pada tahun 1888, ia mendapatkan
kesempatan untuk belajar hukum di London. Pada suatu waktu, setelah lulus
kuliah hukum di London, ia pergi mencari kerja ke Afrika Selatan, salah satu
koloni dari Inggris, selain India.
Di suatu perjalanan, Gandhi pernah diusir secara paksa
dari kereta, diseret, lalu dilempar keluar kereta hanya karena orang barat
berkulit putih tidak percaya ada pemuda turunan India yang bisa memiliki tiket
kereta kelas 1.
Pada kesempatan yang lain, Gandhi juga pernah dibogem oleh
seorang kusir kereta kuda, hanya karena dirinya menolak turun untuk memberikan
tumpangan kepada penumpang kulit putih. Dia yang sebelumnya menyandang status
sosial yang lumayan tinggi di tanah kelahirannya, harus mengalami
pengusiran-pengusiran secara paksa di Afrika Selatan.
Kejadian-kejadian ini menjadi titik balik dalam pandangan
hidup seorang Mahatma Gandhi. Ketika dirinya mengalami diskriminasi
berkali-kali, diusir, dicaci-maki, dia tidak dendam. Ia mampu menyalurkan
pengalaman pahitnya menjadi energi, suatu sikap hidup untuk menghapuskan
diskriminasi dari muka bumi.
Saat kontrak kerjanya berakhir, ia tetap tinggal di Afrika
Selatan. Ia memelopori kampanye melawan undang-undang yang akan mencabut hak
orang-orang India untuk memilih di dalam pemilu. Ia kemudian membentuk kongres
orang India dan menimbulkan perhatian dunia internasional terhadap penderitaan
orang India di Afrika Selatan.
Pada tahun 1906, pemerintahan Transvaal, Afrika Selatan berusaha
untuk lebih membatasi hak-hak orang India. Gandhi kemudian mengorganisir
kampanye pertamanya yakni, mogok kerja masal. Atas aksinya tersebut, ia
dijebloskan ke dalam jeruji besi. Tanggal 30 Januari 1908, ia dibebaskan dari
dalam penjara.
Tahun 1914, Gandhi kembali ke India. Di India ia melakukan
(1) Ahimsa, perlawanan tanpa kekerasan. (2) Hartal, aksi tidak berbuat
sesuatu apapun untuk kepentingan kolonial Inggris, atau mogok kerja nasional. (3)
Satyagraha, tidak bersedia bekerjasama (non-kooperatif) dengan pemerintah kolonial
Inggris, yang menjadi inspirasi Soekarno pada Partai Nasional Indonesia. (4) Swadeshi,
tidak memakai bahan-bahan buatan Inggris dan mengutamakan pemakaian bahan
buatan sendiri.
Keempat prinsip ini sekilas nampak konyol, naif, dan mungkin
tidak masuk akal. Namun, dibalik itu ada gagasan cemerlang yang membutuhkan
tekad dan komitmen yang tidak main-main. Mahatma Gandhi berpendapat bahwa
Inggris adalah tamu di India, tamu yang berjumlah sedikit tidak akan mampu
mengendalikan tuan rumah yang berjumlah begitu banyak jika sang tuan rumah
menolak untuk bekerja sama.
Keempat prinsip ini kemudian tersebar luas dan dibuktikan
oleh Gandhi dengan mengumumkan pada seluruh rakyat India untuk secara
serentak melakukan hari doa bersama dan berpuasa nasional.
Hasilnya sangat mencengangkan, hari itu tidak ada orang
India yang datang ke pabrik, jalur transportasi lumpuh total, jutaan orang
berpawai di jalan, jutaan yang lain berdoa dan berpuasa di rumah. Pemerintah
Inggris betul-betul panik dan terkejut dengan aksi kolektif masal yang mampu
membuat seluruh India lumpuh total hanya karena hasutan yang berawal dari
seorang Mahatma Gandhi.
![]() |
Mahatma Gandhi long march. Sumber gambar : beautifultrouble.org |
Pada tahun 1930, ia menggerakan kampanye pemboikotan
pembelian garam dari Inggris yang dinilai mencekik ekonomi rakyat miskin. Ia berjalan
kaki 347 kilometer menuju lautan Hindia, jauhnya kira-kira sama seperti Jakarta
– Semarang. Awalnya hanya seorang diri,
tetapi lama-kelamaan diikuti oleh ribuan pengikutnya.
*****
15 Agustus 1947 Inggris kemudian menghendaki dua negara merdeka
yaitu India dan Pakistan. Gandhi sangat tertekan atas keputusan tersebut, dan
selepas itu terjadi konflik kekerasan berdarah yang pecah antara Hindu dan
Islam di India.
Dalam upaya mengakhiri konflik agama di India. Gandhi
kemudian melakukan puasa sampai mati hingga kekerasan berakhir antar umat
beragama. Namun, tidak semua pihak dari Muslim maupun Hindu mendukung aksi
perdamaian Gandhi. Sebagian umat Muslim di India masih banyak yang memandang
sinis kepada Gandhi karena bentuk aksi puasanya itu, sementara itu banyak umat
Hindu fanatik membencinya karena membela dan melindungi umat Muslim.
30 Januari 1948, tepat 40 tahun setelah ia bebas dari
penjara di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi ditembak dari jarak dekat saat
berjalan menuju panggung di tengah-tengah keramaian warga India yang menantinya
untuk memimpin doa. Pelakunya adalah Nathuram Godse, simpatisan kelompok
ekstrem Hindu Mahasabha. Godse melancarkan pembunuhan tersebut karena tidak
setuju dengan sikap moderat Gandhi, seperti memperjuangkan doktrin
anti-kekerasan dan mendukung berpisahnya Pakistan dari India, serta toleransinya
dengan Islam.
Sumber : Disarikan dari berbagai sumber.
Sumber : Disarikan dari berbagai sumber.
0 comments:
Post a Comment