![]() |
Sumber gambar : finansialku.com |
Halo sobat Siklikal, hari ini, tepat 3 tahun yang lalu kita ditinggalkan oleh seorang pengusaha unik dan nyentrik asal Indonesia yakni, Bob Sadino. Siapa yang tidak mengenal Bob Sadino. Pria kelahiran Tanjung Karang (Sekarang Bandar Lampung) ini, walaupun telah menjadi pengusaha besar, penampilannya cukup sederhana. Kemana-mana hanya pakai celana pendek dan kemeja pendek berkerah. Bahkan ketika bertemu dengan Presiden Soeharto –orang yang paling ditakuti pada masanya- ia tetap memakai celana pendek dan kemeja pendek. Seolah pakaian tersebut telah menjadi ciri khas seorang Bob Sadino.
![]() |
Bob Sadino bertemu Presiden Soeharto. Sumber gambar : 4.bp.blogspot.com |
Dilahirkan menjadi anak bungsu dari keluarga yang berkecukupan, ia mendapat semua warisan dari kedua orang tuanya. Sebab, kakak-kakak Bob Sadino dianggap sudah dewasa dan hidup layak. Semua warisan itu ia gunakan untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya ia singgah di Belanda, menjadi pekerja di sana dan bertemu calon istrinya yakni Soelami Soejoed.
1967 ia kembali ke Indonesia bersama keluarga. Asset kekayaan miliknya yakni 2 buah mobil Mercedes ia bawa pulang serta ke Indonesia. Di Indonesia ia bekerja dengan menyewakan mobil miliknya, dengan ia sendiri sebagai supirnya. Nahas, suatu ketika ia mengalami kecalakaan yang cukup parah. Mobil kesayangannya sebagai asset untuk mencari nafkah, rusak berat. Sayangnya, Ia tak punya dana untuk memperbaiki mobilnya tersebut.
Suatu hari, seorang temannya menyarankan agar Bob berbisnis telur ayam. Tak sampai berlarut-larut dalam kegalauan. Bob mencoba saran temannya berjualan telur Ayam. Awal mulanya dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah ia datangi. Sampai akhirnya ia mantap menjalankan usahanya. Dari situlah awal mula Bob Sadino menjadi pengusaha ternama di Indonesia.
Selain menjadi pengusaha, ia juga aktif mengisi seminar-seminar bertemakan wirausaha. Ia tidak mau ilmu dan pengalaman hidupnya menjadi tidak bermanfaat karena tidak diajarkan kepada orang lain. Salah satu hal yang bisa kita ambil pelajaran dari Om Bob (panggilan kesayangannya) adalah, ia seorang pekerja keras, dan juga seorang yang sangat rendah hati walaupun hidup bergelimang harta.
Di masa senjanya, kesehatan Bob Sadino terus menurun. Salah satu penyebabnya adalah istri kesayangannya telah mendahuluinya pergi menghadap Ilahi. 6 bulan kemudian Bob Sadino menghembuskan napas terakhirnya di Rumah sakit Pondok indah, Jakarta Selatan.
Berikut kutipan-kutipan pemberi semangat untuk mengenang seorang Bob Sadino :
1967 ia kembali ke Indonesia bersama keluarga. Asset kekayaan miliknya yakni 2 buah mobil Mercedes ia bawa pulang serta ke Indonesia. Di Indonesia ia bekerja dengan menyewakan mobil miliknya, dengan ia sendiri sebagai supirnya. Nahas, suatu ketika ia mengalami kecalakaan yang cukup parah. Mobil kesayangannya sebagai asset untuk mencari nafkah, rusak berat. Sayangnya, Ia tak punya dana untuk memperbaiki mobilnya tersebut.
Suatu hari, seorang temannya menyarankan agar Bob berbisnis telur ayam. Tak sampai berlarut-larut dalam kegalauan. Bob mencoba saran temannya berjualan telur Ayam. Awal mulanya dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah ia datangi. Sampai akhirnya ia mantap menjalankan usahanya. Dari situlah awal mula Bob Sadino menjadi pengusaha ternama di Indonesia.
Selain menjadi pengusaha, ia juga aktif mengisi seminar-seminar bertemakan wirausaha. Ia tidak mau ilmu dan pengalaman hidupnya menjadi tidak bermanfaat karena tidak diajarkan kepada orang lain. Salah satu hal yang bisa kita ambil pelajaran dari Om Bob (panggilan kesayangannya) adalah, ia seorang pekerja keras, dan juga seorang yang sangat rendah hati walaupun hidup bergelimang harta.
Di masa senjanya, kesehatan Bob Sadino terus menurun. Salah satu penyebabnya adalah istri kesayangannya telah mendahuluinya pergi menghadap Ilahi. 6 bulan kemudian Bob Sadino menghembuskan napas terakhirnya di Rumah sakit Pondok indah, Jakarta Selatan.
Berikut kutipan-kutipan pemberi semangat untuk mengenang seorang Bob Sadino :
1. “Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu.”
![]() |
Sumber gambar : gambarkata.co |
Om Bob berendah hati mau belajar kepada orang lain. Mantap bukan?
2. “Yang beneran punya, nggak akan banyak bicara seperti mereka yang berlagak sok punya.”
Tuh, dengerin kata Om Bob.
3. “Setinggi apapun pangkat yang dimiliki, Anda tetap seorang pegawai. Sekecil apapun usaha Anda, Anda adalah bos-nya.”
![]() |
Sumber gambar : 3.bp.blogspot.com |
Benar juga Om Bob!
4. "Saya bisnis cari rugi, ketika rugi saya semangat, dan jika untung bertambah rasa syukur saya.”
Menurut Om Bob, ia berbisnis itu nyari
rugi. Kalau untung ya Alhamdulillah. Jadi, jangan berbisnis dengan diniatkan
untuk menjadi kaya ya? ;)
5. “Saya
tidak mau pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki terkubur bersama tubuh
saya ketika mati kelak.”
6. Banyak
orang tanya, “Bisnis apa yang bagus?” Jawabnya, “Bisnis yang bagus adalah
bisnis yang dibuka, bukan yang ditanyakan terus.”
Jangan banyak tanya, cepat kerjakan!
7. “Sekolah
terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada
muridnya supaya kreatif.”
Intinya sih sekolah mesti mengajarkan
kreativitas kepada anak muridnya ya, Om?
8. “Orang
pintar maunya cepat berhasil, padahal semua orang tahu itu impossible! Orang goblok cuma punya satu harapan, yaitu hari ini
bisa makan.”
Dalam hidup ini gak ada yang instan, sob.
Mie yang katanya instan saja harus direbus terlebih dahulu. Hehehe.
9. “Orang
pintar berpikir aku pasti bisa mengerjakan semuanya, sedangkan orang bodoh
menganggap dirinya punya banyak keterbatasan sehingga harus dibantu orang
lain.”
Nah,
Sobat, itu dia 9 kalimat bijak yang Siklikal pilihkan untuk mengenang almarhum
Bob Sadino. Tetap sehat dan semangat ya!
0 comments:
Post a Comment