![]() |
Sumber gambar : 3.bp.blogspot.com |
Halo Sobat Siklikal, apakah kamu sebelumnya sudah pernah belajar tentang konjungsi atau kata penghubung? Nah, kali ini kita akan membahas penggunaan konjungsi “tetapi” dan “namun” dalam sebuah kalimat bahasa Indonesia.
1.
Konjungsi
Tetapi
Konjungsi atau kata penghubung “tetapi” berfungsi
untuk menggabungkan unsur-unsur dalam suatu kalimat yang bersifat pertentangan.
Contoh :
A
|
Badu anak cerdas, tetapi ia pemalas.
|
B
|
Ria anak yang lugu, tetapi hatinya tulus.
|
C
|
Hari sedang hujan, tetapi Alyn tetap berangkat ke sekolah.
|
D
|
Semalam saya jalan-jalan, tetapi hanya sebentar.
|
Konjungsi “tetapi” digunakan hanya dalam satu kalimat.
Konjungsi “tetapi” tidak bisa digunakan untuk penghubung antar kalimat.
Contoh :
X
|
Kakak ingin berhenti kuliah. Tetapi Ayah melarang.
|
Seharusnya
|
Kakak ingin berhenti kuliah, tetapi Ayah melarang.
|
X
|
Andi ingin segera bekerja. Tetapi Ibu menyuruhnya untuk melanjutkan
sekolah.
|
Seharusnya
|
Andi ingin segera bekerja, tetapi Ibu menyuruhnya untuk melanjutkan
sekolah.
|
2.
Konjungsi
Namun
Konjungsi atau kata penghubung “namun” berfungsi
untuk menggabungkan dua kalimat yang bersifat pertentangan. Konjungsi “namun”
fungsinya sama dengan konjungsi “tetapi”, hanya saja konjungsi “namun”
digunakan untuk menghubungkan antar kalimat. Penggunaannya, di awal kalimat
kedua lalu ditambahi tanda koma (,).
Contoh:
1
|
Sejak kecil ia sudah punya banyak bakat, seperti berenang, memanah
dan berkuda. Namun, setelah dewasa tidak ada satu pun dari bakatnya yang ia tekuni.
|
2
|
Sudah empat kali Doni mengikuti tes CPNS. Namun, usahanya tak kunjung
berhasil.
|
Nah, sobat, itu dia penggunaan konjungsi “tetapi” dan “namun” dalam suatu kalimat. Mudah bukan? Kamu juga pasti bisa membuatnya.
0 comments:
Post a Comment