Review Evercoss Genpro X S50D. Saat ini sudah banyak sekali ponsel-ponsel terbaru beredar di pasaran. Mulai dari produk impor sampai produk lokal. Kali ini, Evercoss sebagai salah satu merek lokal mencoba peruntungannya dengan ponsel Evercoss S50D atau yang lebih dikenal dengan Evercoss GENPRO X. Ponsel yang satu ini dibanderol dengan harga promo 1 juta rupiah. Evercoss bekerja sama dengan Qualcomm menghadirkan ponsel dengan spesifikasi menarik di kelasnya.
Selain itu, GenPro X juga menjadi ponsel lokal termurah yang mengadopsi fitur finger-print
sensor. Seperti apa sebenarnya kemampuan dari GenPro X ini? Simak ulasan dari @Siklikal
berikut ini.
Desain
Dari segi desain yang dihadirkan, tampak bahwa Evercoss mulai menghadirkan
ponsel dengan desain yang tidak muluk-muluk. Di bagian sisinya, ponsel ini
sudah menggunakan bahan logam dengan tekstur goresan-goresan yang sangat halus,
sehingga sulit untuk dirasakan saat dipegang. Bahan logam ini juga membuat GenPro
X terasa kokoh dan lebih berkelas.
Rasa kokoh dari ponsel ini juga didukung beratnya yang lumayan. Build
quality yang mantap dari GenPro X juga menular ke tombol-tombol fisik seperti
tombol volume, power, dan Smart Key yang nyaman untuk ditekan.
Saat memegang ponsel ini, dapat dirasakan bobot yang berat berasal dari bahan logam yang digunakan. Ini mengingatkan @Siklikal pada ponsel keluaran Smartfren yaitu Andromax seri E2 dan R2. Dengan bahan logam yang kokoh, tentunya perangkat ini lebih terjamin secara daya tahan.
Saat memegang ponsel ini, dapat dirasakan bobot yang berat berasal dari bahan logam yang digunakan. Ini mengingatkan @Siklikal pada ponsel keluaran Smartfren yaitu Andromax seri E2 dan R2. Dengan bahan logam yang kokoh, tentunya perangkat ini lebih terjamin secara daya tahan.
Untuk ponsel dengan kapasitas baterai 2650 mAh, dimensi dari GenPro X tidak terlalu tebal jika dibandingkan dengan ponsel-ponsel lain. @Siklikal menemukan beberapa bagian yang tidak biasa dari desain GenPro X, seperti penempatan kamera belakang yang dirasakan terlalu tinggi. Selain kurang enak untuk dilihat, posisi seperti ini juga membuat kamera menjadi rentan terhalang oleh tangan pada saat kita mengambil foto dalam mode landscape.
GenPro X masih mengadopsi konsep cover bagian belakang dengan material sejenis plastik tipis polycarbonate yang dapat dibuka, didalamnya terdapat dual slot SIM Card standy dan satu slot MicroSD. Tentu menjadi kelebihan tersendiri bagi sebuah ponsel terkini, yang menyediakan dual slot SIM Card Standy.
Hanya saja yang sedikit aneh, ponsel ini tidak menggunakan baterai yang removable (dapat dilepas). Padahal desain yang digunakan bukanlah dengan casing unibody. Tombol volume dan power sama-sama terletak di sisi sebelah kanan. Sementara slot USB berada dibagian bawah, dan slot jack headset berada di bagian atas. terdapat tombol kapasitif menu home, back dan recent app di bagian bawah layar.
![]() |
Lubang jack headset di bagian atas |
Display
GenPro X mengusung layar 5 inci dengan resolusi HD yang cukup
tajam dan nyaman untuk digunakan. Ponsel ini juga mendukung layar melengkung 2.5D
glass dengan teknologi hard glass screen. Anda tak perlu lagi repot-repot
membeli pelindung layar untuk proteksi tambahan, karena perangkat ini secara
langsung sudah memiliki hard glass dan anti gores untuk panel layar depan.
Bagian atas layar ada kamera
depan sebesar 8MP di sebelah
kanan, yang disandingkan dengan led flash di sebelah kiri, posisinya menjadi
simetris kiri dan kanan. Di bagian bawah layar terdapat icon kapasitif tanpa
lampu latar, tentunya akan susah mengoperasikan navigasi ponsel saat di ruangan
gelap.
![]() |
Tampak depan |
Beralih ke bagian belakang,
terdapat kamera berlensa 13MP dengan LED Flash dibawahnya, serta fitur sidik
jari dan lambang Genpro yang mengkilat.
Spesifikasi
dan Fitur
GenPro X menggunakan procesor
quadcore Snapdragon 212 kecepatan 1.3
GHz dengan GPU Andreno 304. Dari processornya kita bisa melihat ponsel ini
kelas entry level. Untuk menjaga akselerasinya, disematkan juga ram sebesar 2GB dengan internal rom 16GB, yang
bisa diperluas 32 GB dengan kartu MicroSD.
Evercoss menggunakan OS Marshallow 6.0 dengan sedikit tambahan UI
kustom mereka. Tidak banyak tambahan, bahkan secara tampilan UI yang digunakan
masih banyak membawa tampilan asli dari versi Google. Setidaknya hanya ada dua
aplikasi pre-install milik evercoss yang ditambahkan yaitu EC Nada Kita
(semacam radio) dan ECbook.
Pada paket penjualannya, Evercoss memberikan aksesoris yang cukup
lengkap untuk GenProX, antara lain adaptor charger, kabel USB, buku panduan dan
kartu garansi, serta headset.
Kamera belakang 13 MP, kamera depan 8 MP, dan menu utama baterai berkapasitas 2650 mAh. Ponsel dual SIM ini telah mendukung jaringan 4G LTE. Ponsel ini ingin mengenalkan fitur fingerprint, tidak hanya pada ponsel mahal saja dengan harga yang relatif murah, fitur fingerprintnya bekerja secara optimal dan bisa dibilang cukup cepat.
Kamera belakang 13 MP, kamera depan 8 MP, dan menu utama baterai berkapasitas 2650 mAh. Ponsel dual SIM ini telah mendukung jaringan 4G LTE. Ponsel ini ingin mengenalkan fitur fingerprint, tidak hanya pada ponsel mahal saja dengan harga yang relatif murah, fitur fingerprintnya bekerja secara optimal dan bisa dibilang cukup cepat.
Untuk menambah bumbu bagi spesifikasi di atas, Evercoss telah menyematkan berbagai fitur yang terbilang baru sampai fitur yang sudah umum ditemui di ponsel lain. Salah satu fitur barunya adalah tombol bulat bernama Smart Key. Jika ditekan satu kali, Smart Key akan membawa pengguna masuk ke aplikasi kamera, dan jika ditahan agak lama, Gadgeteers akan langsung dibawa ke aplikasi perekam suara.
Performa
Walaupun spesifikasinya tidak terlalu mentereng, GenPro X tetap
mampu menyajikan performa yang mengagumkan. Mayoritas kegiatan yang dilakukan
oleh @Siklikal di ponsel ini seperti membaca berita, menonton video baik secara
online maupun offline, berkelana di sosial media, sampai bermain game, mampu
dijalankan dengan mulus.
Namun, kehandalan ini perlu diberi catatan karena jika aplikasi
yang dibuka sudah terlalu banyak, ponsel ini akan terasa lag. Di saat itulah kita
harus segera menutup beberapa aplikasi yang tidak berguna. Singkat kata,
kapasitas RAM 2GB pada GenPro X mampu digunakan dengan maksimal, namun
manajemen RAMnya tidak efektif karena tidak otomatis menutup aplikasi yang
tidak digunakan.
Baterai
Soal ketahanan baterai, ponsel Evercoss GenPro X ini mampu
bertahan selama 6-7 jam untuk pemakaian sehari-hari yang cukup intens. Jika
ponsel GenPro X hanya digunakan untuk berkomunikasi dan sesekali membaca
artikel di internet, @Siklikal yakin baterainya bisa bertahan hingga 2 hari
lebih. Namun, sayang, saat pengisian
baterai dengan charger bawaan Evercoss, baterai terisi full sampai 2 jam 30
menit.
Kamera
Kualitas gambar yang dihasilkan kamera GenPro X tidak terlalu
mengesankan, bahkan cenderung medioker. Dalam kondisi cukup cahaya, kualitasnya
lumayan baik karena mampu menghasilkan warna yang tidak kusam dan detailnya
cukup mengagumkan karena bagian kecil dari gambar masih bisa dilihat dengan
baik ketika di-zoom.
Sayangnya, dynamic range di ponsel ini benar-benar tidak seimbang
karena pembagian cahaya di daerah yang terang tidak seimbang dengan daerah
gelap. Kualitas gambar dari kamera 13 MP ini akan semakin menurun ketika
memotret dalam keadaan low light. Detail yang bagus saat terang akan hilang dan
warna yang dihasilkan pun kusam. Shutter speednya juga lambat dan membuat
gambar menjadi sering blur.
Kamera Genpro X juga bisa merekam video dengan kualitas
1080p@30fps. Hasil yang cukup lumayan untuk ponsel dengan harga 1 jutaan.
Kesimpulan
Performa yang handal, build quality yang kokoh, ditambah fitur
yang kaya, membuat baterai 2650 mAh di ponsel ini tidak perlu bekerja sendirian
dalam menarik calon pelanggan. Meskipun masih termasuk ponsel entry level, Evercoss
telah membuktikan jika ponsel merek lokal juga mampu bersaing dalam hal
kualitas. Jika anda termasuk orang yang mempunyai dana cekak tetapi mencari
ponsel dengan performa handal, build quality kokoh, dan baterai yang cukup
tahan lama, ponsel ini patut masuk ke dalam pertimbangan.
0 comments:
Post a Comment