![]() |
Serdadu Amerika Serikat saat berusaha menegakkan bendera di Puncak Suribachi, Iwo Jima, Foto oleh : Joe Rosenthal. Diambil dari Wikipedia.org |
Pertempuran Iwo Jima, Pintu Gerbang Kejatuhan Jepang dalam Perang Dunia II. Hari ini, tepat 73 tahun yang
lalu, Gunung Suribachi di Iwo Jima berhasil direbut oleh Amerika, ditandai
dengan pengibaran bendera di Puncak Gunung oleh serdadu-serdadu Amerika. Pertempuran
ini dianggap salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah Perang
Dunia II di Pasifik. Sekutu mengira bahwa pulau kecil ini (luasnya 8 mil
persegi) bisa direbut hanya dalam lima hari, ternyata satu bulan.
Pihak Jepang menderita kerugian
yang sangat besar. Sekitar 22.000 serdadunya yang ditempatkan di Iwo
Jima tewas, hanya 216 orang yang hidup dan tertangkap. Sementara pihak
Amerika Serikat kehilangan 6,821 serdadunya, serta hampir 20.000 serdadu
terluka parah.
Bagaimana sebenarnya kronologi
dari pertempuran di Iwo Jima? Mari simak ulasan Siklikal berikut ini.
Peta Pulau Saipan - Iwo Jima dan Kepulauan Jepang. Sumber gambar : Google maps |
Rute Pulau Saipan - Iwo Jima - Jepang. Sumber gambar : Google maps |
Iwo Jima yang masih dikuasai
Jepang merupakan ancaman bagi pesawat pengebom B-29 kala itu. Radar Jepang di
Iwo Jima bisa saja mengetahui kedatangan B-29 dan memperingatkan Tokyo dua jam
sebelum B-29 tiba di sasaran.
Rute Pulau Saipan - Iwo Jima - Jepang. Sumber gambar : Google maps |
Kalau pesawat pengebom B-29
mendapat kerusakan di atas wilayah yang dikuasai Jepang, pesawat tersebut
dirasa tidak akan kuat untuk kembali ke Saipan yang terlampau jauh. Kalau Iwo Jima
bisa dikuasai Amerika, maka pesawat B-29 yang terkena serangan Jepang bisa
mendarat darurat di Iwo Jima dan bisa segera diperbaiki.
Itulah pentingnya Iwo Jima bagi
Amerika, sehingga dengan cara apapun dan dengan ongkos berapapun harus segera
direbut dari kekuasaan Jepang.
Gambaran Umum Pertempuran
Pendaratan Sekutu (Amerika) di
Iwo Jima dilakukan pada tanggal 19 Februari 1945. Tiga hari sebelumnya,
kapal-kapal perang dan kapal-kapal pengangkut yang akan menurunkan 60.000
marinir sudah bersiaga di sepanjang garis pantai Iwo.
Pulau Iwo Jima. Sumber gambar : Google maps |
Untuk mencegah gangguan dari
pesawat udara Jepang, Amerika menyerang Tokyo pada 16 Februari 1945. Sasaran utamanya
adalah pabrik pesawat terbang milik Jepang. Serangan ini berlangsung berhari-hari,
sehingga tujuan untuk menyerbu Iwo Jima pun tercapai.
Kala itu, Jepang sendiri sudah
tidak punya armada udara, kecuali untuk pertahanan di Negara sendiri. Jumlahnya
sekitar 10.000 pesawat terbang. Wilayah Laut dan udara di sekitar Iwo Jima
berhasil dikuasai Sekutu. Tinggal kini pertempuran di daratan pulai Iwo Jima
saja.
![]() |
Kuribayashi Tadamichi. Sumber gambar : wikipedia |
Kuribayashi sudah memperkirakan
dua hal dalam menghadapi pertempuran yang sangat menentukan ini, yakni :
1. Bagaimanapun Iwo Jima cepat atau lambat akan jatuh ke tangan Amerika
dan dirinya beserta seluruh pasukannya akan gugur.
2. Amerika dengan kekuatan laut dan
udara yang dimilikinya akan berkali-kali akan memborbardir pulau tersebut
sebelum melakukan pendaratan pasukan. Ditambah lagi, operasi pendaratan
tersebut dipastikan akan dibantu dengan tank-tank yang dapat dengan mudah
menghancurkan parit pertahanan pantai.
![]() |
Kuribayashi sedang menyisir pantai, lokasi diperkirakannya pasukan AS akan mendarat (dari film “Letters from Iwo Jima”). |
![]() |
Pantai landai Iwo Jima. Sumber gambar : Obaradai.com |
![]() |
Peta terowongan Iwo Jima. Sumber gambar : obaradai.com |
Taktik Kuribayashi ini terbukti
ampuh. Pulau Iwo tahan pengeboman. Selama delapan bulan, Sekutu membombardir
Iwo. Selama 72 hari sebelum mendarat, Sekutu mengebomnya berturut-turut. Selama
tiga hari sebelum “The-Day”, kapal-kapal ini telah memuntahkan peluru ribuan
ton.
Pesawat terbang Sekutu yang mau
menghancurkan pertahanan Kuribayashi mengaung-ngaung di atas pulau kecil ini.
Tapi apa yang mau dibom?
![]() |
Di dalam terowongan zeni Iwo Jima. terlihat banyak orbs yang tertangkap kamera. Sumber gambar : obaradai.com |
Jepang yang mahir dalam ilmu
penyamaran, menyembunyikan sarang-sarang meriam dan senapan mesin dengan
tanaman-tanaman kembang yang berwarna. Dengan menggunakan mesiu yang tidak
mengeluarkan asap (smokeless powder),
maka Sekutu tidak bisa menentukan datangnya dan letak sarang-sarang meriam
anti-pesawat itu.
![]() |
Muka salah satu terowongan / Gua di Iwo Jima. Sumber gambar : obaradai.com |
Kuribayashi yang cerdik memberi
perintah keras, jangan mengadakan serangan frontal dan tetap tinggal di dalam
lubang pertahanan. Sebab, jika serangan dilakukan dengan frontal maka pihak
Jepang bisa disapu sekaligus. Sebaliknya, sebagai gantinya menurut Kuribayashi,
serangan balasan dilakukan di waktu malam.
Hal ini memaksa Amerika harus
merebut Iwo Jima menurut cara yang ditetapkan oleh Kuribayashi (fight on enemy’s terms). Di situlah
letak kehebatan strategi dari Kuribayashi.
Serdadu Amerika harus merebut Iwo
Jima meter per meter, benteng per benteng, sambil merangkak dengan perut, tidak
mungkin mengadakan manuver kilat. Kalau marinir Amerika berdiri sedikit saja,
kontan mendapat terjangan dari tembakan serdadu-serdadu Jepang.
Penyerbu yang maju merangkak,
selamat terhadap tembakan senapan mesin, tapi tidak terhadap peluru dan pecahan
peluru mortir. Mortir Jepang di Iwo Jima adalah mortir raksasa. Besar
diameternya 320 mm. Mortir terbesar yang pernah digunakan di medan Perang
Pasifik.
Seorang dokter di kapal rumah sakit di pantai Iwo: “Saya pernah berhadapan dengan serdadu-serdadu yang luka di medan perang Normandia, tapi belum pernah luka-lukanya begitu rusak seperti di Iwo”
Akhir Pertempuran
16 Maret 1945 pertahanan secara
teratur berakhir, tetapi Kuribayashi masih hidup, dia hanya terputus kontak
dengan sebagian anak buahnya. Mayor Horie yang pernah menjadi salah satu staff
Kuribayashi menulis: Letjen Kuribayashi memimpin pertempuran di bawah sinar
lilin tanpa istirahat dan tanpa tidur dari hari ke hari.
Hubungan antara dia dengan dunia
luar masih ada tanggal 15 Maret. Kami kira dia gugur pada tanggal 17 Maret. Dia
dipromosikan sebagai jenderal penuh pada hari itu.
Dia berkata, “Pertahanan
musuh 200 atau 300 meter dari kami, mereka menyerang kami dengan api yang
disemburkan dari tank. Mereka menyerukan agar kami menyerah tetapi kami tertawa
dan tidak menghiraukannya.” Kabar tentang promosinya ini disampaikan Horie
melalui kawat, namun tidak diketahui apakah Kuribayashi menerimanya.
“Engkau jangan berharap akan keselamatanku” - Dalam suratnya untuk istrinya, Yoshie Kuribayashi
Dia dilaporkan melakukan seppuku (harakiri) di salah satu
tempat di terowongan bawah tanah, namun jenazahnya tidak pernah ditemukan. Iwo
Jima sendiri baru diduduki Amerika tanggal 26 Maret 1945 dengan harga 6.800
tewas dan 17.000 lainnya terluka. Sementara di pihak Jepang hanya 216 dari
22.000 orang yang selamat dan tertawan.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Iwo_Jima. Dilihat 22 Februari 2018.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tadamichi_Kuribayashi. Dilihat 22 Februari 2018.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tadamichi_Kuribayashi. Dilihat 22 Februari 2018.
http://obaradai.com/index.php/2015/07/21/napak-tilas-pertempuran-tentara-jepang-di-iwo-jima. Dilihat 22 Februari 2018.
0 comments:
Post a Comment