![]() |
Iwan Fals - Aku Sayang Kamu Cover Album 1986 |
Aku Sayang Kamu adalah album Iwan Fals yang dirilis
pada tahun 1986 yang juga merupakan judul lagu unggulan pada album tersebut.
Lagunya sendiri bercerita tentang cinta seorang pemuda kepada wanita pujaan
hatinya. Sempat menjadi hits pada masa itu karena lirik cinta yang dinyanyikan
tidak seperti lirik cinta pada penyanyi kebanyakan. Lirik lagu ini sangat
gamblang dan diselipi humor percintaan yang tidak dibuat-buat.
Penata musik pada album ini adalah Bagoes A.A.,
hasilnya irama musik pada lagu-lagunya begitu berirama pop. Ada juga lagu Gali
Gongli yang menceritakan seorang anak yang lahir di lokalisasi pinggiran kota,
ia dibesarkan oleh ribuan bapak. Sepertinya lagu tersebut hasil potret Iwan
Fals melihat kenyataan yang ada.
Aku Sayang Kamu
Iwan Fals
Susah-susah mudah
Kau kudekati
Kucari engkau lari
Kudiam kau hampiri
Jinak burung dara
Justru itu kusuka
Bila engkau tertawa
Hilang semua duka
Gampang naik darah
Omong tak mau kalah
Kalau datang senang
Nona cukup ramah
Bila engkau bicara
Persetan logika
Sedikit keras kepala
Ah dasar betina
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Kuperlu kamu
Sungguh perlu kamu
Engkau aku sayang
Sampai dalam tulang
Banyak orang bilang
Aku mabuk kepayang
Aku cinta kamu
Bukan cinta uangmu
Aku puja selalu
Setiap ada waktu
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Langsat kuning Cina
Warna kulit nona
Bibir merah muda
Lesung pipipun ada
Wajah cukup lumayan
Dapat poin enam
Kalau nona berjalan
Rembulan pun padam
Gali Gongli
Iwan Fals
Lelaki kecil
Usia belasan
Rokok ditangan
Depan kedai tuak
Di sela gurau tiga temannya
Di atas koran asik main domino
Di lokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa
Mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil malang
Gali gongli
Bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak
Gali gongli
Anak rembulan
Hidup dari bibir
Yang iklankan
Tubuh mulus ibunya
Lelaki kecil
Usia belasan
Usai berjudi
Pagi habis subuh
Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi
Hari depan
Hari depan
Jangan Tutup Dirimu
Iwan Fals
Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani
Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat-erat
Jangan buang pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata
Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu
Kota
Iwan Fals
Kota adalah rimba belantara buas
Dari yang terbuas
Setiap jengkal lorong dan pecik darah
Darah dari iri darah dari benci
Bahkan darah dari sesuatu
Yang tak pasti
Kota adalah rimba belantara
Liar dari yang terliar
Setiap detik lidah-lidah liar
Rakus menjulur lapar
Tangis bayi adalah lolong serigala
Di bawah bulan
Lengking tinggi
Merobek batu-batu tebing
Keras dan kejam
Bernafas diantara sikut
Licik dan garang
Bergerak diantara ganasnya
Selaksa karat
Kota adalah hutan belantara akal
Kuat dan berakar
Menjurai
Di depan mata siap menjerat
Di depan mata siap menjerat
Leher kita
Lho
Ku berlari bersama hati
Memandang sejuta pilihan
Ku ikuti kehendak hati
Bersama tawa antara kita
Yang seakan lupa diri
Ku memilih, kau pun pilih sendiri
Tanpa kompromi dan ku tak ingin
Aku dapati yang kan ku cari
Dan sore ini s’galanya mimpi
Sejuta selera yang tak berbeda
Tak akan juga menjelma nyata
Pikirkan lagi sebelum kau jadi
Banyak hari yang kan pasti
Dan hari terus berganti, silahkan cari
Selamat Tinggal Malam
Iwan Fals
Selamat tinggal malam yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Ramah memang kita berteman
Tempuh jalan yang kelam
Terima kasih malam yang hitam
Banyak kau ajarkan padaku
Segala dosa segala luka
Segala cela segala-galanya
Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam hari ada siang
Hari ada pagi hari adalah hari
Engkau hanya diam dengarkan
Tawaku yang keras cemooh
Dengar ucapmu dengar katamu
Dengar khotbahmu dengar bohongmu
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Pernah cemoohkan kamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Dalam hari pasti ada kesempatan
Timur Tengah I
Iwan Fals
Ada tanya dalam kepala
Waktu lihat muak yang hingar
Di setiap sudut
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas mencabik
Hati nurani
Merah merah merah merah
Di langit
Merah merah merah merah
Di tanah
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Kabar angin didekat jantung
Bahwa hari sedang menangis
Tergores pedih
Merah merah merah merah
Di mata
Merah merah merah merah
Di lidah
Dengar nyanyi anak kemarin
Tentang sedih tanah terkasih
Yang tak pernah habis
Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak resah pergi
Ke pintu mati
Merah di langit
Merah di mata
Merah di tangan
Merah di lidah
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas merobek
Hati nurani
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Merah merah merah merah
Di langit
Merah merah merah merah
Di tanah
Merah merah merah merah
Di mata
Merah merah merah merah
Di lidah
Merah merah merah merah
Di jantung
Merah merah merah merah
Di jidat
Merah merah merah merah
Di hidung
Merah merah merah merah
Timur Tengah II
Iwan Fals
Tuhan tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam di bawah bulan
Dalam waktu yang rawan
Marah dibawah tanah
Di langit ada merah
Menuju satu arah
Bakar bakar
Di sana ada bohong
Di sana ada mayat
Di sana ada suara
Bom bom
Raut muka resah
Orang orang susah
Ada banyak mata
Buta
Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak kuping (telinga)
Tuli
Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi
Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi
Ya Hui Ha He Ha
Ringkik kuda betina
Kala melihat lawan jenisnya
Menari di depan kaca
Bandingkan cantik wajahnya
Oleskan gincu di bibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui
Sepintas terdengar samar
Dan lengking suara biola
Ringkik kuda betina
Meliuk rayu telinga
Meluncur segala rayuan
Dari mulut kuda jantan
Ya hui ha he ha ya ha hui
Betina pura bodoh
Betina pura pura bego
Nyanyikan jampi-jampi
Menjala jantan jadilah jodoh
Ringkik kuda betina
Membuat sang jantan gila
Tak sadar kalau dirinya
Dimainkan seperti sebuah bola
Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui
Yayaya Oh Ya
Lagi sebuah kenyataan
Telah kutemui
Dan kini kuhadapi
Di malam gelap ini
Kebencian dalam hatiku
Yang akrab denganmu
Akhirnya menipuku
Hingga lahirkan rindu
Yayaya oh ya
Nafsuku yang membunuh dendamku
Gerakku akalku
Ternyata banyak hal yang tak selesai
Hanya dengan amarah
Bagaikan senyummu yang sanggup menahan
Gemuruh hatiku
Kehangatan damai kasihmu
Terbukti telah mampu
Tundukkan keangkuhan
Diriku selama-lamanya
Yayaya oh ya
Seutuh kesadaran diriku
Cintaku untukmu
0 comments:
Post a Comment