Wednesday, March 7, 2018

Iwan Fals - Album Aku Sayang Kamu (1986)

iwan fals aku sayang kamu 1986
Iwan Fals - Aku Sayang Kamu Cover Album 1986
Aku Sayang Kamu adalah album Iwan Fals yang dirilis pada tahun 1986 yang juga merupakan judul lagu unggulan pada album tersebut. Lagunya sendiri bercerita tentang cinta seorang pemuda kepada wanita pujaan hatinya. Sempat menjadi hits pada masa itu karena lirik cinta yang dinyanyikan tidak seperti lirik cinta pada penyanyi kebanyakan. Lirik lagu ini sangat gamblang dan diselipi humor percintaan yang tidak dibuat-buat.

Penata musik pada album ini adalah Bagoes A.A., hasilnya irama musik pada lagu-lagunya begitu berirama pop. Ada juga lagu Gali Gongli yang menceritakan seorang anak yang lahir di lokalisasi pinggiran kota, ia dibesarkan oleh ribuan bapak. Sepertinya lagu tersebut hasil potret Iwan Fals melihat kenyataan yang ada.


Aku Sayang Kamu
Iwan Fals

Susah-susah mudah
Kau kudekati
Kucari engkau lari
Kudiam kau hampiri

Jinak burung dara
Justru itu kusuka
Bila engkau tertawa
Hilang semua duka

Gampang naik darah
Omong tak mau kalah
Kalau datang senang
Nona cukup ramah

Bila engkau bicara
Persetan logika
Sedikit keras kepala
Ah dasar betina

Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Kuperlu kamu
Sungguh perlu kamu

Engkau aku sayang
Sampai dalam tulang
Banyak orang bilang
Aku mabuk kepayang

Aku cinta kamu
Bukan cinta uangmu
Aku puja selalu
Setiap ada waktu
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu

Langsat kuning Cina
Warna kulit nona
Bibir merah muda
Lesung pipipun ada

Wajah cukup lumayan
Dapat poin enam
Kalau nona berjalan
Rembulan pun padam


Gali Gongli
Iwan Fals

Lelaki kecil
Usia belasan
Rokok ditangan
Depan kedai tuak
Di sela gurau tiga temannya
Di atas koran asik main domino

Di lokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa
Mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil malang

Gali gongli
Bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak

Gali gongli
Anak rembulan
Hidup dari bibir
Yang iklankan
Tubuh mulus ibunya

Lelaki kecil
Usia belasan
Usai berjudi
Pagi habis subuh

Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi

Hari depan
Hari depan

Jangan Tutup Dirimu
Iwan Fals

Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani

Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat-erat
Jangan buang pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu

Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata

Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu

Kota
Iwan Fals

Kota adalah rimba belantara buas
Dari yang terbuas
Setiap jengkal lorong dan pecik darah
Darah dari iri darah dari benci
Bahkan darah dari sesuatu
Yang tak pasti

Kota adalah rimba belantara
Liar dari yang terliar
Setiap detik lidah-lidah liar
Rakus menjulur lapar

Tangis bayi adalah lolong serigala
Di bawah bulan
Lengking tinggi
Merobek batu-batu tebing
Keras dan kejam

Bernafas diantara sikut
Licik dan garang
Bergerak diantara ganasnya
Selaksa karat

Kota adalah hutan belantara akal
Kuat dan berakar
Menjurai
Di depan mata siap menjerat
Di depan mata siap menjerat
Leher kita

Lho

Ku berlari bersama hati
Memandang sejuta pilihan
Ku ikuti kehendak hati
Bersama tawa antara kita

Yang seakan lupa diri
Ku memilih, kau pun pilih sendiri
Tanpa kompromi dan ku tak ingin

Aku dapati yang kan ku cari
Dan sore ini s’galanya mimpi

Sejuta selera yang tak berbeda
Tak akan juga menjelma nyata

Pikirkan lagi sebelum kau jadi
Banyak hari yang kan pasti
Dan hari terus berganti, silahkan cari

Selamat Tinggal Malam
Iwan Fals

Selamat tinggal malam yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Ramah memang kita berteman
Tempuh jalan yang kelam

Terima kasih malam yang hitam
Banyak kau ajarkan padaku
Segala dosa segala luka
Segala cela segala-galanya

Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam hari ada siang
Hari ada pagi hari adalah hari

Engkau hanya diam dengarkan
Tawaku yang keras cemooh
Dengar ucapmu dengar katamu
Dengar khotbahmu dengar bohongmu

Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu

Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan

Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Pernah cemoohkan kamu

Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Dalam hari pasti ada kesempatan

Timur Tengah I
Iwan Fals

Ada tanya dalam kepala
Waktu lihat muak yang hingar
Di setiap sudut

Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas mencabik
Hati nurani

Merah merah merah merah
Di langit
Merah merah merah merah
Di tanah

Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam

Kabar angin didekat jantung
Bahwa hari sedang menangis
Tergores pedih

Merah merah merah merah
Di mata
Merah merah merah merah
Di lidah

Dengar nyanyi anak kemarin
Tentang sedih tanah terkasih
Yang tak pernah habis

Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak resah pergi
Ke pintu mati

Merah di langit
Merah di mata
Merah di tangan
Merah di lidah

Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas merobek
Hati nurani

Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam

Merah merah merah merah
Di langit
Merah merah merah merah
Di tanah
Merah merah merah merah
Di mata
Merah merah merah merah
Di lidah
Merah merah merah merah
Di jantung
Merah merah merah merah
Di jidat
Merah merah merah merah
Di hidung
Merah merah merah merah


Timur Tengah II
Iwan Fals

Tuhan tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam di bawah bulan
Dalam waktu yang rawan

Marah dibawah tanah
Di langit ada merah
Menuju satu arah
Bakar bakar

Di sana ada bohong
Di sana ada mayat
Di sana ada suara
Bom bom

Raut muka resah
Orang orang susah
Ada banyak mata
Buta

Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak kuping (telinga)
Tuli

Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi

Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi

Ya Hui Ha He Ha

Ringkik kuda betina
Kala melihat lawan jenisnya
Menari di depan kaca
Bandingkan cantik wajahnya

Oleskan gincu di bibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui

Sepintas terdengar samar
Dan lengking suara biola
Ringkik kuda betina
Meliuk rayu telinga

Meluncur segala rayuan
Dari mulut kuda jantan
Ya hui ha he ha ya ha hui

Betina pura bodoh
Betina pura pura bego
Nyanyikan jampi-jampi
Menjala jantan jadilah jodoh

Ringkik kuda betina
Membuat sang jantan gila
Tak sadar kalau dirinya
Dimainkan seperti sebuah bola

Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui

Yayaya Oh Ya

Lagi sebuah kenyataan
Telah kutemui
Dan kini kuhadapi
Di malam gelap ini

Kebencian dalam hatiku
Yang akrab denganmu
Akhirnya menipuku
Hingga lahirkan rindu

Yayaya oh ya
Nafsuku yang membunuh dendamku
Gerakku akalku

Ternyata banyak hal yang tak selesai
Hanya dengan amarah
Bagaikan senyummu yang sanggup menahan
Gemuruh hatiku

Kehangatan damai kasihmu
Terbukti telah mampu
Tundukkan keangkuhan
Diriku selama-lamanya

Yayaya oh ya
Seutuh kesadaran diriku
Cintaku untukmu

Iwan Fals - Album Ethiopia 1986
Location: Jl. Kp. Leuwi Nanggung No.19, Leuwinanggung, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16456, Indonesia

0 comments:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html