![]() |
Iwan Fals - Album Swami I Cover Album (1989) |
Setelah sukses di Album Mata Dewa, Setiawan Djodi berinisiatif
membentuk sebuah grup band yang bernama Swami dengan Iwan Fals sebagai
vokalisnya. Didukung oleh musisi top seperti Sawung Jabo, Naniel,dan Innisisri,
album ini dikerjakan dengan serius dan matang.
Tanpa banyak gembar gembor, album ini diluncurkan.
Pada sampul album ini nama Iwan Fals dicantumkan di atas nama Swami, rupanya
Djodi merasa tanpa nama Iwan album tidak akan dilirik. Hasilnya, orang
penasaran membeli album karena ada nama Iwan Fals bukan karena nama Swami yang
tidak dikenal sama sekali. Album ini secara tiba-tiba meledak di pasaran, angka
penjualannya sangat tinggi, konon mencapai 800 ribu kopi dalam sebulan padahal
tanpa promosi besar-besaran.
Badut
Iwan Fals / Sawung Jabo / Naniel
Dut badut badut badut badut
Badut badut zaman sekarang
Mong omong omong omong
Omong omong omong sembarang
Di televisi, di koran-koran
Di dalam radio, diatas mimbar
Nggut manggut manggut manggut
Manggut manggut manggut seperti badut
Ya iya iya iya iya iya iya
Ya iya iya
Ho..ho..ho.
Ho..ho..ho.ho..ho..ho..ho
Ho..ho..ho.
Ho..ho..ho.ho..ho..ho..ho
Peragawati peragawan
Senyam senyum seperti badut
Penyanyi dan pemusik
Bintang film nampang seperti badut
Ku aku aku aku aku aku aku
Seperti kamu
Mu kamu kamu kamu kamu kamu kamu
Seperti badut
Ho..ho..ho.
Ho..ho..ho.ho..ho..ho..ho
Ho..ho..ho.
Ho..ho..ho.ho..ho..ho..ho
Ho..ho..ho
Para pengaku intelek
Tingkah polahnya lebih badut
Kaum pencuri tikus
Politikus palsu saingi badut
Ho..ho..ho.
Ho..ho..ho.ho..ho..ho..ho
Ho..ho..ho.
Bento
Iwan Fals
Namaku Bento rumah real estate
Mobilku banyak harta melimpah
Orang memanggilku boss eksekutif
Tokoh papan atas atas segalanya
Asyik
Wajahku ganteng banyak simpanan
Sekali lirik oke sajalah
Bisnisku menjagal jagal apa saja
Yang penting aku senang aku menang
Persetan orang susah karena aku
Yang penting asyik sekali lagi
Asyik
Khotbah soal moral omong keadilan
Sarapan pagiku
Aksi tipu tipu lobying dan upeti
Woow jagonya
Maling kelas teri bandit kelas coro
Itu kantong sampah
Siapa yang mau berguru datang padaku
Sebut tiga kali namaku Bento Bento Bento
Asyik
Bongkar
Iwan Fals
kalau cinta sudah dibuang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan
O o ya o ya o ya bongkar
O o ya o ya o ya bongkar
Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang harus kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang
O o ya o ya o ya bongkar
O o ya o ya o ya bongkar
Penindasan serta kesewenang-wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hai hentikan, hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan
O o ya o ya o ya bongkar
O o ya o ya o ya bongkar
Di jalanan kami sandarkan cita-cita
Sebab di rumah tiada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
kami bertanya, tolong kau jawab
dengan cinta
O o ya o ya o ya bongkar
O o ya o ya o ya bongkar
Bunga Trotoar
Iwan Fals / Djody
Bunga bunga kehidupan
Tumbuh subur di trotoar
Mekar liar dimana mana
Langkah langkah garang datang
Hancurkan wanginya kembang
Engkau diam tak berdaya
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Menggelar aneka barang
Menggelar mimpi yang panjang
Kaki lima menggelar resah
Di emperan toko besar
Koar mulutmu berkobar
Kaki lima makin menjalar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bagai jutaan srigala
Menyerbu kota besar
Tempat asal adalah neraka
Tolong beri tahu aku
Bagaimana caranya ?
Nasib tak pernah berpihak
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Ya liar
Bunga trotoar
Liar liar liar liar
Bungaku bungaku bungaku
Bunga trotoar
Bunga liar
Bunga liar
Bunga liar
Para kurcaci diinjak mati
Para kurcaca nyanyi tralala
Para kurcaci bersedih hati
Para kurcaca ha ha ha ha ha ha
Para kurcaci diinjak mati
Para kurcaca nyanyi tralala
Para kurcaci bersedih hati
Para kurcaca ha ha ha ha ha ha
Cinta
Iwan Fals / Sawung Jabo / Naniel
Orang bicara cinta
Atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka
Orang bicara cinta
Atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka
Air mengalir
Angin berhembus
Hening
Hening
Hening
Doa doa bergema
Mata menetes darah
Satu lagi korban jatuh
Tradisi lenyap dihisap marah
Tuhan ya Tuhan
Namamu disebutkan
Disaat hidup
Waktu sengsara
Dipintu mati
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Cinta
Cinta ya cinta
Namamu diagungkan
Disaat hidup
Waktu sengsara
Dipintu mati
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Tuhan
Condet
Iwan Fals
Kubuka jendela
Sapa angin pagi
Ringan kau melangkah
Songsong hidup ini
Hela lenguh lembu
Halau burung burung
Bocah tawa riang
Canda di kali yang jernih
Bila malam
Tembang di purnama
Yang memberi semangat
Hidup esok hari
Kubuka jendela
Maki angin pagi
Berat kau melangkah
Tuk dapatkan kesempatan
Roda teknologi
Enyahkan pedati
Bias rumah kaca
Lubangi paru bumi
Syair Ronggowarsito
Jerit dan keringat
Gemuruhnya Rolling Stones
Api revolusi
Haruskah padam
Digantikan figur yang tak pasti
Esek Esek Udug Udug (Nyanyian
Ujung Gang)
Iwan Fals / Sawung Jabo / Naniel
Menangis embun pagi yang tak lagi bersih
Jubahnya yang putih tak berseri ternoda
Daun daun mulai segan menerima
Apa daya tetes embun terus berjatuhan
Mengalir sungai sungai plastik jantung kota
Menjadi hiasan yang harusnya tak ada
Udara penuh dengan serbuk tembaga
Topeng topeng pelindung harus dikenakan
Ini desaku
Ini kotaku
Ini negeriku
Ya
Robot robot bernyawa tersenyum menyapaku
Selamat datang kawan di belantara batu
Kulanjutkan melangkah antara bising malam
Mencari tempat mencari harapan
Aku melihat
Aku bertanya
Aku terluka
Ya
Wahai kawan hei kawan bangunlah dari tidurmu
Masih ada waktu untuk kita berbuat
Luka di bumi ini milik bersama
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Oh Ya...
Iwan Fals / Sawung Jabo / Naniel
Andaikata aku di mobil itu
Tentu tidak di bus ini
Seandainya aku rumah itu
Tentu tidak di gubuk ini
A a a andaikata
Se se se seandainya
Oh ya!
Kalau saja aku jadi direktur
Tentu tidak jadi penganggur
Umpamanya aku dapat lotere
Tentu saja aku tidak kere
Ka ka ka kalau saja
U u u umpamanya
Oh ya!
Oh ya! Ya nasib
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya! Ya takdir
Takdirmu jelas bukan takdirku
Oh ya! Ya nasib
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya! Ya takdir
Takdirmu jelas bukan takdirku
Aku bosan
A a a andaikata
Se se se seandainya
Ka ka ka kalau saja
U u u umpamanya
Oh ya!
Oh ya! Ya nasib
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya! Ya takdir
Takdirmu jelas bukan takdirku
Oh ya! Ya nasib
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya! Ya takdir
Takdirmu jelas bukan takdirku
La la la
La la la
La la la la la la la la la la la la la
La la la
La la la
La la la la la la la la la la la la la
Perjalanan Waktu
Iwan Fals / Sawung Jabo / Naniel
Pagi telah datang
Matahari datang
Jelata lewati hari
Bersetubuh dengan waktu
Wajah wajah legam
Matanya membara
Membakar bayangan palsu
Peti mati diatas langit
Oh mereka dihantam kenyataan
Oh mereka teriak!
Orang orang kalah
Tak bisa bicara
Tanyakan pada dunia
Benarkah mereka kalah
Benarkah mereka kalah
Menanti batas
Batas segala yang tidak ada batasnya
Menanti akhir
Akhir segala yang tidak ada akhirnya
Waktu berlalu
Waktu berpacu
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Potret
Iwan Fals / Sawung Jabo / Naniel
Orang orang resah
Berlomba kejar nafkah
Demi anak bini
Demi sesuap nasi
Kuno kuno memang
Memang memang kuno
Namun kenyataan
Kita butuh soal itu
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Seperti binatang
Bila lapar menerjang
Seperti kereta
Nafasnya terdengar
Lidahnya terjulur
Syahwatnya siap lentur
Soal harga diri
Sudah tak berarti
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Pergi kau!
Jangan nasehati aku oh ya!
Pergi kau!
Aku mau uangmu oh ya!
Pergi kau!
Jangan menggurui aku oh ya!
Pergi kau!
Aku mau nasimu oh!
Anak anak kecil tengadahkan tangan
Mainkan tamborin gapai masa depan
Tanah lahirku aku cinta kau
Bumi darahku aku cium engkau
Iwan Fals - Album Kantata Takwa 1990
0 comments:
Post a Comment