Thursday, May 17, 2018

Iwan Fals - Album Raya (2013)

Iwan Fals album Raya 2013


RAYA adalah Album karya Iwan Fals yang dirilis pada Selasa 25 Juni 2013 di Rolling Stone Cafe, Jakarta. Album ini dinamai sesuai nama anak bungsu Iwan Fals, Raya Rambu Rabbani (lahir 22 Januari 2003). Berisikan 18 buah lagu dengan lagu Raya sebagai lagu utama dari album ini. sebagian pernah dibawakan saat konser live namun belum pernah di launching / masuk dapur rekaman sebelumnya.

Adalah
Iwan Fals

Ketika jauh darimu
Semuanya benar-benar terasa
Rasa rindu yang sudah pasti
Rasa bersyukur yang tak terkira

Terima kasih yang maha kuasa
Memberikan kamu menemani hidupku
Keindahan hidup yang membuat merona
Warna-warni dunia yang sangat mempesona

Sedih dan duka kita lalui bersama
Riang gembira kita syukuri bersama
Rasa percaya adalah dasar semua
Rasa rindu kekuatan kita

Adalah benar bersamamu
Adalah benar menyayangimu
Adalah benar merindukanmu

Aku Ada
Iwan Fals (feat. Lea Simanjuntak)

Begitu banyak yang berharap
Berbondong-bondong orang kesana
Demi saat yang sesaat
Walau begitu tetap saja pergi kesana

Haru biru mengharu
Wajah-wajah baru selalu lahir
Memandang dan memanggil-manggil
Inilah kenyataannya

Aku berdiri di kaki langit
Berusaha untuk menghampirimu
Wajah yang polos senyum yang tulus
Aku menjadi penuh dosa rasanya

Kamu memanggul bebanmu
Aku pun begitu
Untuk kita angkat ke atas bukit
Hanya untuk berkata aku ada

Ya hanya tetapi bukan sekedar hanya
Ya hanya-hanya yang bermakna
Ya hanya walaulah hanya
Ya hanya untuk berkata aku ada

Api Unggun
 Iwan Fals

Ayo ayo kumpul
Di depan api unggun
Saling berpegangan
Saling berpandangan
Menghangatkan badan
Menghangatkan hati
Agar hidup ini jadi lebih berarti

Ayo ayo kumpul
Keluar dari tenda
Kita nyanyi-nyanyi
Sambil nari-nari
Hentakkanlah kaki
Lantangkan suaramu
Mumpung ada disini
Ayo kita berbagi
lalalala.. hore

Usah kamu pusing
Usah kamu resah
Lepaskanlah dirimu
Jangan terus membatu

Hidup ini sebentar
Sayang kalau terbuang
Ayo ikut aku jangan malu malu
Lalalala

Lihat ke angkasa taburan bintang-bintang
Satu di antaranya adalah kamu
Lihat di depanmu gairah bara api
Yang akan menjagamu bila sang bintang pergi
Lalalala .. hore

Lihat di sekitar
Tebarkanlah damaimu
Agar hidup indah
Tak perang melulu
Ayo ayo kawan
Angkat selimutmu
Jangan ragu-ragu
Jangan malu-malu
Lalalala .. hei hei!
Lalalala .. hore!
Hu! hu!

Bangsat
Iwan Fals

Sudahkah kita terbebas dari korupsi
Merdeka tapi koruptor berkeliaran

Hari-hari gelap
Di mana cahaya itu
Hari-hari gelap
Orang miskin tersenyum padamu

Teganya kau beri makan keluargamu
Dengan rejeki dari bangkai saudaramu sendiri

Padahal kita tahu hidup hanyalah sesaat
Padahal kita pun tahu itu namanya sesat

Nasehat nasehat tinggallah nasehat
Ingin selamat tapi kelakuan bejat

Kalau begitu aku perlu bertanya lagi
Apakah benar-benar kita sudah merdeka

Aku jadi ragu
Terpaksa kujilat lagi ludahku
Maafkanlah aku tak mampu
Meraih merdekamu

Lagu untuk rakyat
Yang sudah jadi pejabat
Pejabat yang senangnya
Menghisap darah rakyat
Bangsat

Bagaimana mungkin kita merdeka
Kalau hutang sini hutang sana
Masih jutaan orang yang hidupnya sengsara
Di zamrud khatulistiwa
Yang tentram raharja
Masukkan ini ke dalam mimpimu

Cinta Itu
Iwan Fals feat. Rosana Listanto

Cinta itu mulia
Kasih sayang ada di
dalamnya
Saling memberi saling
melayani
Saling menyayangi tidak
Menyakiti

Lalu lahirlah kehidupan
Cinta itu sederhana
Nggak neko-neko ya apa
Adanya

Menerima segala kekurangan
Mendermakan yang berlebih
Nggak jelimet dan selalu
Bergembira

Air matanya air mata
bahagia
Bukan air mata buaya oh
Yang penuh cinta pasti
bersinar
Menerangi sekitarnya
Tidak gelap tidak
menakutkan
Cinta itu bukan nafsu
Cinta itu tak terburu-buru

Penuh rasa syukur
Penuh pujian bahagia
bercahaya
Siapapun bisa berlindung
Di situ

Dan yang pasti cinta itu
Menghidupi

Cinta itu mulia
Cinta itu sederhana
Cinta itu bukan nafsu
Cinta itu tak cemburu
Cinta itu cinta
Cinta itu menghidupi
Cinta itu cinta
Cinta itu


Dajal Net
Iwan Fals

Aku kecanduan internet
Twitter facebook dan mbah google
Belum lagi youtube dan you ssst
Lalu situs-situs lainnya
Bangun tidur tidur lagi
Mencet sana mencet sini
Sudah nggak peduli lagi dengan yang lain

Kerjaan berantakan
Kewajiban melayang
Sakit pinggang leher dan mata
Duh kasihan deh aku
Ketawa-ketawa sendiri
Sedih-sedih, sedih sendiri
Marah-marah, marah sendiri, ya sendiri

Gila kok bisa seperti ini ya
Drakula pulsa cekikian
Sambil menyedot darah pelanggan
Dan darahku yang pas-pasan

Memang teman semakin banyak
Teman yang sama-sama gendeng
Internet dekatkan yang jauh
Internet menjauhkan yang dekat

Otakku kutitipkan di situ
Jadi malas mengingat, malas belajar
Toh semuanya ada di situ
Ayo mau tanya apa ayo tinggal klik
Mbah google bisa menjawabnya

Sama seperti yang lain
Hobiku jadi suka nunduk
Di halte di pasar
Di rumah ibadah
Di rumah sakit di sekolah
Bahkan di sidang parlemen
Pun orang-orang pada menunduk
Oh ilmu padi rupanya
Semakin berisi semakin merunduk

Informasi dalam hitungan detik
Berita tinggal pilih aje
Semua orang jadi pandai nyontek
Ya nyontek

Teknologi komunikasi kok jadi tak bisa komunikasi
Lha sudah pada tau semua kan orang jadi malas berbicara

Ketawa-ketawa nggak jelas
Sedih-sedih, sedih nggak jelas
Marah-marah, marah nggak jelas
Nggak jelas

Semua kesedot ke layar itu
Layar peradaban
Yang sudah dijanjikan
Seperti dajal dengan matanya yang satu itu
Semuanya pergi menuju ke situ

Gadis Tani
Iwan Fals

Siapakah itu yang ada di balik rerumpunan padi
Wajah menunduk mungkinkah malu
Kulit coklatmu merindu
Lumpur di kaki
Lumpur di tangan
Bahkan di wajah
Dan sekujur badan
Tidak membuat kau menjadi kotor
Bahkan cantikmu semakin menjadi

Oh gadis tani
Kau bawakan pacarmu nasi
Oh gadis tani
Teriakanmu begitu alami
Mengusir burung-burung
Yang selalu menggoda
Husssaaa!

Aku terdiam aku tercenung
Menyaksikan itu
Lalu terharu dan lalu cemburu
Pada lelaki yang beruntung itu

Keringat yang menetes
Di antara dua alis matamu
Tumit yang pecah melangkah lincah
Di pematang sawah penuh gairah
Menyongsong hari depan yang tak begitu jelas

Katanya
Iwan Fals Ft. Lea Simanjuntak

Kalau orang miskin dilarang sakit
Tentulah makam akan bertambah sempit
Kalau orang miskin tak boleh pandai
Tentu serakah semakin menyeringai

Sempat aku bingung kenapa ini terjadi
Di negeri yang subur dan baik hati

Katanya zamrud khatulistiwa
Nyatanya kilau air mata
Katanya serpihan surga
Nyatanya oh ..

Keluh kesah tak selesaikan masalah
Malah membuat hati bertambah gundah
Kenyataan ini ada di depan mata
Kemanapun kau pergi bahkan terbawa mimpi

Katanya zamrud khatulistiwa
Nyatanya kilau air mata
Katanya serpihan surga
Nyatanya oh ..

Stop mengeluh ayo singsingkan lengan
Bahu membahu saling membantu
Jutaan manusia menunggu senyum tulusmu
Memang tak mudah tapi bukan berarti tak bisa

Hei hei hei hei Indonesia
Cukuplah sudah keluh kesah itu
Jangan tumpah lagi air matamu
Kalaupun tumpah adalah air mata bahagia
Karena bangga menjadi Indonesia

Katanya zamrud khatulistiwa
Nyatanya kilau air mata
Katanya serpihan surga
Nyatanya oh ..

Katanya zamrud khatulistiwa
Katanya serpihan surga

Kopi Top
Iwan Fals

Pagi siang sore malam
Apalagi ngumpul bareng teman-teman
Ngobrol ngalor ngidul asiknya nggak karuan
Serasa dunia milik kita

Pagi siang sore malam
Walaupun luntang lantung sendirian
Kopi top ngopi top
Serasa jadi orang paling ngetop
Inspirasi mengalir cukup secangkir

Ngopi top kopi top
Top coffee, top topnya kopi top

Seruput seruput seruput

Apalagi yang gila pengen ngetop
Jangan lupa nyeruput top coffee

Kalau lagi suntuk atau kamu mengantuk
Seduhlah kopi top ayo segera diaduk
Seteguk nyeruduk paling sip sambil duduk

Seruput seruput seruput

Kalau sudah duduk jangan lupa berdiri
Karena kursi empuk jangan salahkan kopi
Ngopinya kopi top bukan kopi asal kopi

Ngopi ngopi ngopi ngopi ngopi ayo ngopi ngopi kopi asli hasil tani anak negeri
ngopi ngopi ngopi ngopi ngopi ayo ngopi
Seruput

Ngopi ngopi ngopi ngopi
Bongkar kebiasaan lama yang nggak top

Lekaslah Sembuh
Iwan Fals

Engkau yang selalu tersenyum
Membuat tenang orang yang ada di dekatmu
Tubuhmu meliuk di alunan lagu-lagu
Jemari hidupmu mencabik dalam diam

Bertahun sudah engkau lewati
Perjalanan hidup yang penuh pertanyaan ini

Namun kau tetap tegar tak goyah
Terhadap pilihan yang sedang kau jalani
Selalu terngiang, terngiang-ngiang
Kata-katamu tentang ketegaran jiwa

Saat aku pernah merasa tergempur
Dan kini aku datang untukmu
Dihormati kawan, tak berlawan
Tuturmu yang lembut tak menyakitkan

Kini kau sedang sakit
Badanmu yang sakit
Tapi aku yakin ini hanya sementara
Lekaslah sembuh dan kembali manggung

Memang badan kan habis dimakan waktu
Setiap yang hidup begitulah adanya
Cahaya jiwamu kian memancar
Menghangati yang beku dan kegelapan

Lekaslah sembuh dan kembali
Mengisi hidup yang sebentar ini

Tetap tegar dalam cobaan
Sungguh kau tak sendirian
Tetap bersyukur sesulit apapun
Sungguh kau tak sendirian

Negeri Kaya
Iwan Fals

Negeri ini memang kaya
Kaya orangnya, kaya binatangnya
Negeri ini memang kaya
Kaya alamnya, kaya budayanya
Negeri ini memang kaya
Kaya pejabatnya, kaya penjahatnya
Negeri ini memang kaya
Kaya idenya, kaya sejarahnya
Negeri ini memang kaya

Hei, Bung Karno…
Aku bersimpuh di makammu
Hei, Bung Karno…
Nyenyakkah tidur abadimu
Kudatang mengganggu istirahatmu

Negeri ini memang kaya
Kaya rakyatnya yang menangis di ujung parang
Kaya harapannya, kaya agamanya

Merah putih termangu
Terkulai berdebu di pojok gedung bekas penjajah
Pancasila meronta
Garuda tertatih melayang pergi
Negeri ini memang kaya

Hei, Bung Karno…
Aku bersimpuh di makammu
Sebarkan kembang ibu yang letih
Hei, Bung Karno…
Nyeyakkah tidur abadimu
Inikah nyanyian kecewa

Hei, Bung Karno…
Aku bersimpuh di makammu
Akankah kisahmu menjadi api
Hei, Bung Karno…
Nyenyakkah tidur abadimu
Dingin yang aneh menyiksa negeri

Merah putih termangu
Terkulai berdebu di pojok gedung bekas penjajah
Pancasila meronta
Garuda tertatih melayang pergi
Negeri ini memang kaya

Hei, Bung Karno…
Aku bersimpuh di makammu
Maafkanlah aku yang cengeng

Hei, Bung Karno…
Nyeyakkah tidur abadimu
Tularkan keberanianmu itu

Hei, Bung Karno…
Aku bersimpuh di makammu
Suaramu menggelegar di kalbu

Hei, Bung Karno…
Nyeyakkah tidur abadimu
Biarlah mimpi itu kan nyata

Negeri ini memang kaya
Kaya penguasanya yang miskin hatinya
Kaya marahnya Indonesia Raya
Negeri ini memang kaya


Pelaut
Iwan Fals

Luasnya tak terhingga
Angin bahkan badai adalah temannya
Gemuruh ombak nyanyiannya
Tuk hidup yang harus diperjuangkan

Berhari berbulan dan tahun
Ungkapkan hati pada samudera
Amanah ini sudah suratan
Tidaklah sesal jadi harapan

Pelaut-pelaut para pelaut
Inilah nyanyian membiru
Riak ombak di pelabuhan
Adalah secercah harapan

Pelaut-pelaut para pelaut
Mengerang di lautan
Laut hidup tak boleh ke laut
Ada ikan yang menemani

Terkadang camar mengabarkan
Kisahmu sepanjang jaman
Untuk kebanggaan yang ada
Terpajang di ruang keluarga

Raya
Iwan Fals

Dua-dua januari dua ribu tiga
Raya rambu rabbani anak yang ketiga
Dua-dua januari anak nomor tiga
Tanggal dan bulan sakti janjian kita

Mas Galang dan mbak Cikal lahir januari juga
Padahal papa mama mu virgo dan libra
Yang jelas itu rezeki keluarga kita

Raya rambu rabbani anak yang ketiga
Lahir di desa sepi yang menjadi kota
Gemuruh doa-doa menjaga dirimu
Bersyukurlah selalu jangan sampai lupa

Tak terasa sudah tahun-tahun berlalu
Tumbulah tumbuh menjadi yang kau mau
Janganlah sombong jangan jadi penipu
Bergembira selalu tolong orang yang tidak mampu

Raya rayalah hati

Pikiran juga badan
Raya rambu rabbani anak desa
Yang memikul beban dengan riaang [tenaaang]

Lihatlah ia sedang menyaapa dunia

Dua-dua januari rayalah Rabbani
Rambu-rambu syurga juga duniawi
Kau datang tak terduga menjadi tenaga
Dalam hidup sementara yang penuh makna

Jangan sesali semua sudah terjadi
Suka dan duka tergantung engkau sendiri
Waspadalah selalu dalam menjalani
Tetap gagah berdiri, lewati badai sendiri

Rekening Gendut
Iwan Fals

Rekening gendut
Rekening gendut yang bisa kentut
Kebanyakan ngemil
Daging rakyat dicuil-cuil

Di koran-koran di televisi
Lucu namanya nggak lucu akibatnya
Rekening gendut kentut tak berbunyi
Tapi baunya busuk sekali

Ia cuma kertas
Dengan halaman berlembar-lembar
Keluar masuk duit
Sulit terlihat karena dikempit

Angka-angka terus memuai
Entah dari mana singgah di mana
Transaksi gelap di dunia perbankan
Rahasia umum atas nama kepentingan umum

PNS muda mungkin juga yang tua
Golongan 3B sampai ke level menteri
TNI Polri juga tak terkecuali
Entah bagaimana dengan presidennya

Wakil rakyatnya rekening gendut
Jaksa dan hakim rekening gendut
Wartawannya rekening gendut
Kalo yang nyanyi rekeningnya pas-pasan

Rekening gendut gedibal-gedibel
Jembatan roboh kalau dia berjalan
Rekening gendut nasi dan sambel
Sepiring tak cukup lalu ke jamban

Diusut-usut ya tetap gendut
Rekening gendut bak benang kusut
Rekening gendut semakin gendut
Mungkin yang ngusut rekeningnya gendut

Sampah
Iwan Fals

Buanglah sampah pada tempatnya
Sampah jangan dibuang-buang percuma
Bisa jadi macam-macam bukan hanya semacam
Bau kotor dan segala yang menjijikkan

Sampah bukanlah musuh, bukan pula setan
Sampah hanya sesuatu yang belum termanfaatkan
Jangan dimusuhi apalagi diperangi
Sebab kemanapun kau pergi ada dia di situ

Sampah kertas plastik kaleng
Yo ayo didaur ulang jadi uang
Sampah sisa-sisa makanan
Yo ayo didaur ulang jadi uang

Sampah racun
Yo ayo didaur ulang jadi uang
Sampah masyarakat
Ayo didaur ulang jadi orang
Sampah

Kalau kita tak bersahabat dengannya
Ia bisa ngambek dan membunuh kita
Kalau kita semua menganggap remeh dia
Jangan salahkan kalau dunia kiamat duluan

Si Putri & Si Fulan
 Iwan Fals

Ini kisah cinta demonstran
Si putri dan si fulan jumpa di depan istana
Terkadang di gerbang DPR
Istana dan DPR tempat mereka pacaran

Sehabis demo kecapean
Tenggorokan kering perut keroncongan
Es kelapa muda sepiring ketoprak
Mata saling memandang
Akhirnya jadian, bukan jadi-jadian

Si putri dan si fulan
Menuntut harga diturunkan
Si putri dan si fulan
Butuh presiden yang negarawan

Si putri dan si fulan
Tak punya ambisi politik apalagi jadi pejabat
Yang dia inginkan negeri ini seperti apa yang diajarkan

dosen-dosennya

Usai demo usai kuliah
Dapat sarjana mereka menikah
Pulang kampung bangun desa
Seperti yang mereka cita-citakan
Sebab di desa cita-cita jadi nyata

Si putri dan si fulan
Membuat desa sejahtera
Anak-anaknya mulai tumbuh dewasa
Lalu mengikuti jejak orang tuanya
Menjadi demonstran juga

Si putri dan si fulan
Lagu cinta para demonstran
Neng geulis akang jagoan

Si putri dan si fulan
Lau cinta para demonstran
Semakin geulis
Semakin tampan

Tak Kenal Maka Tak Sayang
 Iwan Fals

Sudah seharusnya kita harus menghargai
Makanan yang sering disia-siakan
Bahan pangan kita cukup banyak dan enak untuk disajikan
Bisa diolah macam-macam
Walau nyatanya masih banyak yang belum terolah

Tidak perlu khawatir dengan makanan asing
Yang masuk ke negeri ini
Hanya memang perlu kita waspadai dan terima perbedaan
dengan tenang

Seperti pepatah kuno yang sering kita dengar
Tak kenal maka tak sayang

Banggalah dengan yang kita punya
Berkreasilah dengan bahan pangan yang ada
Karena itu adalah karunia
Yang diberikan untuk bangsa ini

Lihatlah daratan yang begitu luas
Lautan terbentang termangu
Mengundang kita tak jemu
Siapkah untuk bercumbu

Berterimakasihlah pada yang maha kuasa
Akan semua pemberiannya yang melimpah ruah ini
Lalu selaraskanlah dengan perilaku kita

Memberi makan Indonesia
Memberi makan dunia

Tangan Kosong
Iwan Fals

Awalnya putih murni dan suci
Seperti bayi baru lahir
Ia lemah sekaligus liat
Energinya berlipat-lipat
Pertumbuhannya tergantung sang guru

Lalu kuning bak matahari
Yang memberikan semangat
Hari baru menyambutnya
Ia bersinar bagi sekitar
Kepribadiannya tumbuh dan ingin segera bertarung

Tangan kosong isi kosong
Bukan omong kosong
Bukan tong kosong (pepesan kosong)
Tangan kosong (hei) kantong kosong
Tak boleh bohong tapi hati plong

Rumput hijau pepohonan
Siapapun betah di situ
Memberikan perlindungan
Menuju keseimbangan
Lalu ia memberi oksigen tanpa pamrih

Langit biru dan samudera
Tak terkira luas dan dalamnya
Tantangan sekaligus keindahan
Kendali diri selalu teruji
Tetapi kesetiaannya terus menemani

Tanah cokat sabar berisi
Kokoh stabil mengayomi
Ia rendah hati
Tentu saja menghidupi
Seharusnyalah ia subur
Tak gersang

Akhirnya hitam tak terduga
Keteguhan karena tempaan
Percaya diri
Sudahlah bulat
Jadi idaman dalam kebaikan
Tanggung jawabnya
Bertambah besar
Walau demikian ini barulah awal
Awal dari sebuah perjalanan
Hidup yang panjang



Location: Jl. Kp. Leuwi Nanggung No.19, Leuwinanggung, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16456, Indonesia

0 comments:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html